Hidup kita dulu mungkin jenis yang terlalu berkira.
Mungkin sebab itu hidup kita huru-hara, ada duit sikit, kita berkira itu dan ini, sehingga nak bagi emak ayah pun takut.
Gaji 1 ribu lebih sebagai contoh, mungkin bagi 200. Orang kata ok lah juga, tapi itu pun kadang bagi kalau emak ayah minta.
Isteri tak bagi, kalau bagi pun, bagi RM50 sekadar duit belanja. Adik-adik bagi, tapi RM20 macam tu saja.
Mungkin sebab itu Allah berkira juga dengan kita. Lalu Allah jatuhkan kita, bagi kita pelajaran, hilang kerja, hilang rumah, hilang pendapatan.
Segalanya hilang.
Allah boleh beri sekelip mata, dan Allah juga boleh tarik semua dalam sekelip mata juga.
Allah bagi kita rasa nikmat selesa itu, ingin lihat adakah kita syukur atau tidak, bahkan kita lupa, sambil senyum mengira duit banyak masuk.
Sebab itu, kita takut sekali bila cerita soal duit, iya, tidak salah, tapi ia menganggu hati kita pada hari ini.
Allah baik, sejahat mana pun kita, Allah jaga aib kita.
Allah tutup aib kita.
Allah baik. Allah baik.
Jadi, atas asbab itu, kita perlu percaya orang paling banyak dosalah yang harus paling banyak dakwah.
Semenjak kesedaran itu, ada duit saja, habiskan terus, terus bagi emak ayah, isteri, ada saja, bagi dan bagi.
Jaga amal, sebelum ni tak jaga bila Allah panggil. bertahun-tahun tak jaga amal. Bila kita mula keluarkan semuanya, biar poket habis, kosong, untuk orang kita sayang, untuk kebaikan umat.
Hidup mula berubah.
Rupa-rupanya hadirin sekalian, Allah hanya akan start ubah hidup kita.
Bilamana kita mula belajar untuk tidak berkira.
Kredit: @jentikhati
0 Comments