Jangan Marah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَب
Daripada Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahawa seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW: "Berilah aku wasiat?" baginda bersabda: "Janganlah kamu marah." Laki-laki itu mengulangi pertanyaannya, baginda tetap menjawab: "Janganlah kamu marah." (Sahih Bukhari No: 5651) Status: Hadis Sahih
Marah adalah pokok berbagai kejahatan, dan menahan diri darinya adalah pokok segala kebaikan.
Marah adalah satu emosi normal dikaitkan dengan langkah melindungi diri dan biasanya berlaku apabila gagal mengawal perasaan ketika konflik.
Marah biar bertempat dan jangan berlebih-lebihan. Kegagalan mengawal amarah akan memberi kesan tidak baik kepada kesihatan dan hubungan antara dua pihak/ kumpulan.
Di sini dikongsikan cara mengendalikan marah:-
Tanamkan dalam diri bahwa jangan pernah marah kecuali karena Allah SWT. Maksudnya, marahlah pada sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah dan RasulNya. Marah untuk hal-hal yang berdasarkan kebaikan saja.
Perbanyak berdzikir kepada Allah SWT.
Berusaha menahan amarah yang tidak perlu. Allah SWT berfirman yang artinya; ”Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memberi maaf orang lain, dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.”
(Q. S. Ali Imran ayat 134).
Berdiam diri.
Rasulullah SAW bersabda; “Ajarilah, permudahlah, dan jangan menyusahkan. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaklah ia diam.”
(H. R. Ahmad).
Mengubah posisi. Rasulullah SAW bersabda yang artinya; “Jika salah seorang di antara kalian marah ketika berdiri, maka hendaklah ia duduk. Apabila marahnya tidak hilang juga, maka hendaklah ia berbaring.” (H. R. Ahmad).
Pergi mengambil wudhu atau mandi.
Rasulullah SAW bersabda :-
"Marah itu datangnya daripada syaitan dan syaitan itu diciptakan daripada api sedangkan api itu hanya dipadamkan dengan air.
oleh itu apabila salah seorang di antara kamu marah, maka hendaklah ia berwuduk"
(Hadis Riwayat Abi Daud)
Bersabar dan lebih baik untuk memberi maaf.
Allah SWT bersabda yang artinya; “Dan jika mereka marah mereka memberi maaf.”
(Q. S. Asy-Syuura ayat 37).
0 Comments