NASIB ORANG MUNAFIK
🔴 Allah Ta'ala berfirman :
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka." (Qs. An-Nisa 145)
Dan inilah diantara tanda munafik yang dijelaskan boleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam :
أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا ، وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ
“Ada empat tanda, jika seseorang memiliki empat tanda ini, maka ia disebut munafik tulen. Jika ia memiliki salah satu tandanya (dari empat tanda tersebut) maka dalam dirinya ada tanda kemunafikan sampai ia meninggalkan perilaku tersebut, yaitu:
1. Jika diberi amanat, khianat,
2. Jika berbicara selalu dusta.
3. Jika membuat perjanjian, tidak dipenuhi (ingkar).
4. jika berselisih, dia akan berbuat zalim.” (HR. Muslim 58)
Maka jangan merasa puas dan aman, karena ada seorang yang pernah berkata kepada Hudzaifah radhiyallahu 'anhu :
ﺃﺧﺸﻰ ﺃﻥ ﺃﻛﻮﻥَ ﻣﻨﺎﻓﻘًﺎ
"Aku khawatir diriku ini seorang munafik"
Maka Hudzaifah radhiyallahu 'anhu berkata kepadanya :
ﻟﻮ ﻛﻨﺖَ ﻣﻨﺎﻓﻘًﺎ ﻟﻢ ﺗﺨﺶ
"Kalau memang benar dirimu munafik maka kamu tidak akan merasa khawatir (terhadap kemunafikan)." (Uyunul Akhbar, 2/739)
Mari muhasabah diri kita, semoga Allah jauhkan kita dari sifat munafik.
Kredit: shahihfiqih.com
0 Comments